Senin, 28 November 2016

Sosok Yang Begitu Tegar

Aku
Terlalu angkuh
Terlalu angkuh untuk meminta maafmu
Meminta maaf atas kesalahan ku sendiri

Aku
Terlalu enggan
Enggan untuk sekedar peduli pada mu
Peduli saat kau butuh hadirku
Saat kau lemah dan tak mampu melakukan sesuatu
Melakukan semua yang biasa kau lakukan sendiri

Aku
Kadang terlalu sibuk
Sibuk dengan dunia yang telah ku rancang sendiri
Hingga tak ada orang yang tak kuinginkan
Hadir disana

Tapi kau
Kau tak pernah mengaggap dunia ku penting bagimu
Karna, yang kau anggap penting Hanya Aku,
Hanya aku, bukan duniaku

Dan aku tak pernah sadari itu
Tak pernah sadari betapa kau selalu ada untuk ku
Ada disaat ku lemah
Disaat ku tak berdaya

Engkau sosok yang begitu tegar
Saat semua orang menyakitimu
Engkau hanya tersenyum
Dengan senyum yang teramat sulit dimengerti
Senyum yang memiliki banyak arti
Arti yang tak bisa ku tafsirkan dengan baik

Aku, tak pernah begitu antusias padamu
Karna aku merasa kau pun begitu
Tapi ku sadar
Kau lebih dari sekedar antusias
Kau tau segala tentang ku
Kau tau segala yang ku butuh

Kau selalu marah saat ku tak mendengarmu
Dan saat itu ku merasa menjadi orang paling berdosa
Karna tak pernah seutuhnya patuhi inginmu
Inginmu untuk kebaikanku

Engkau sosok yang begitu tegar

Dengan hatimu


Maisarah, 2012

Pulau Pasumpahan Nan Mempesona

Oleh: Maisarah (1410862019)

Alam selalu menjadi tempat yang pas untuk melepaskan kepenatan dari aktivitas keseharian kita, entah itu bekerja dikantor, kuliah dan lainnya. Pantai menjadi pilihan saya untuk menghabiskan akhir pekan saya dan menoba sejenak melupakan kesibukan yang saya hadapi sehari-hari di kampus. Pulau pasumpahan menjadi pilihan destinasi liburan singkat saya kali ini.
Pulau Pasumpahan adalah sebuah pulau yang berada di perairan kecamatan Bungus, Teluk Kabung, Kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pulau pasumpahan terletak berdekatan dengan pulau Pamutusan dan pulau Sikuai. Pulau pasumpahan adalah salah satu tempat wisata yang masih sangat terjaga keasriannya sampai saat ini.
Untuk menuju pulau pasumpahan saya perlu menempuh jalan darat terlebih dahulu, yaitu melalui jalan Raya Padang- Painan sekitar 2-3 jam menuju desa Sungai Pisang dari pusat kota Padang. Saya akui, untuk mengakses jalan menuju desa Sungai Pisang perlu kesabaran ekstra karna mobilitas jalan yang masih kurang bagus alias tidak ber-aspal dan jalan yang cukup terjal, mendaki menurun. Saat sampai disungai pisang saya dan teman-teman menitipkan motor agar setelahnya bisa berlayar ke Pulau Pasumpahan. Biaya untuk penyebrangan ke pulau dikenakan Rp. 20.000 per-orang. Waktu yang ditempuh dari Desa Sungai Pisang menuju pulau Pasumpahan tidaklah lama, hanya sekitar 10 menit.  
Setelah sampai di pulau Pasumpahan saya disambut dengan banyaknya ubur-ubur yang mati dipinggiran pantai. Saat saya bertanya kepada penjaga pulau ia menjawab, “memang sedang musimnya ubur-ubur sedang bermigrasi dan mereka (ubur-ubur) sangat rentan sehingga gampang mati” ucap bapak-bapak di pulau Pasumahan.  Biaya masuk pulau Rp. 20.000 per-orang. Saya merasa itu tidak terlalu mahal dengan keindahan yang ditawarkan di pulau Pasumpahan tersebut. Di pulau Pasumpahan saya melakukan snorkeling karna terumbu karang dan ikan-ikan yang ada sangat indah. Selain itu disana juga diberikan fasilitas penginapan. Memang masih seadanya hanya dengan tempat seperti pendopo kemudian sekelilingnya ditutupi terpal apabila malam. Tapi saya rasa lebih baik dengan kondisiseperti itu jika kita ingin berlibur dengan nuansa alam dan tanpa embelembel modern sedikitpun. Alternatif lain yang disediakan dipulau Pasumpahan adalah kita diperbolehkan camping disana, dengan biaya Rp. 10.000 per tenda.
Pulau Pasumpahan mempunyai puncak yang cukup tinggi dan saya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk sampai ke puncak Pulau Pasumpahan dengan medan hiking yang cukup berat. Pemandangan yang ditawarkan lebih indah lagi. Dari atas sana saya bisa melihat banyak pulau berjejer di sekeliling pulau Pasumpahan.  Sangat indah, sangat mempesona.
Perjalanan menuju pulau Pasumpahan menjadi salah satu perjalanan yang berkesan meskipun untuk mengaksesnya tidak mudah tapi terbayarkan dengan keindahan alam yang ditawarkan di Pulau Pasumpahan.

Meme Membentuk Budaya (?)

Oleh : Maisarah (1410862019)

Fenomena meme di media sosial atau pun situs lain yang ada diinternet saat ini semakin berkembang pesat. Indonesia adalah negara yang pengguna, pembuat, penyebar memenya cukup banyak. Apapun bisa dijadikan meme di negeri ini. Baik dalam segi politik, hiburan, dakwah, ekonomi dan lainnya. Meme memiliki banyak bentuk, ada yang berbentuk gambar, komik, dan ilustrasi.
Apakah meme membentuk sebuah budaya? Bagi beberapa orang yang peduli dengan fenomena meme, ini adalah pertanyaan yang cukup penting untuk dijawab. Istilah meme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi asal Britania Raya, Richard Dawkins. Akar katanya berasal dari bahasa Yunani, yakni mimesis, yang berarti tiruan. Dawkins memaknai meme sebagai suatu unit informasi budaya (berupa pemikiran, ide, gagasan, kebiasaan, lagu) yang membentuk pola-pola kebudayaan tertentu.
Dari jabaran tersebut kita tau bahwa meme memang membentuk sebuah budaya. Atau malah banyak budaya?
Budaya yang terbentuk sangat beragam. Mulai dari kebiasaan pengguna media sosial yang mayoritas adalah remaja dan dewasa dengan rentang usia 20-30 tahun yang sering mem-posting ulang meme yang ada. Menyebarkannya, atau juga membuat ulang dengan versi mereka tapi dengan gaya yang sama. Hal ini terus berlanjut dan tidak henti-hentinya. Terus berulang dari mulai munculnya meme pertama, kemudian dibuat versi lain oleh banyak orang, dan kemudian muncul meme lain untuk menggantikan meme yang populer sebelumnya.
Budaya lain yang terbentuk adalah pengguna media sosial menjadi lebih peduli dengan meme. Bahkan sebagian menganggap itu sebagai kebutuhan. Entah hanya sekedar sebagai hiburan atau malah sebagai media penyampaian pendapat, penyampaian aspirasi kepada pemerintah dan lain sebagainya. Terlepas dari tujuan-tujuan para pengguna media sosial tersebut. Meme akan terus ada selagi masih ada yang ingin mengkonsumsi dan masih ada yang butuh dengan meme tersebut.

Media sosial bukan hanya tempat untuk bertukar informasi di dunia maya dengan orang yang ada di sekitar kita ataupun yang jauh sekalipun, tetapi juga untuk menjadi sarana hiburan dan pengistirahatan kita dari dunia nyata. Media sosial semakin hari semakin menyajikan banyak hal yang bisa dengan mudahnya kita akses termasuk hiburan, informasi penting, politik, dan ekonomi sekalipun. Apapun didalam media sosial menjadi ringan untuk dikonsumsi, dan meme adalah salah satu bentuk karya yang berkembang dan akan terus tumbuh di media sosial. 

Minggu, 28 Agustus 2016

Masihkah media cetak mampu bertahan?

 Minggu, 28 Agustus 2016 

Pertanyaan tersebut sepertinya bukanlah pertanyaan yang asing atau jarang didengar saat ini, bahkan mungkin pertanyaan tersebut menurut saya timbul dari keresahan para orang-orang yang menjadi pemerhati dan pengguna media cetak khususnya. Masihkah media cetak mampu bertahan? Khususnya untuk 10-20 tahun kedepan? Saya memilih untuk menjawab tidak. Tentu jawaban ini bukan tanpa alasan. Pertama, media cetak semakin susah untuk menjadi media yang mudah dikonsumsi, maksudnya disini, saya sebagai seorang mahasiswi yang butuh akan informasi yang update atau terbaru dengan cepat, merasa direpotkan jika harus membeli terlebih dahulu media cetak yang berisi informasi yang ingin saya baca. Belum lagi dengan semakin minimnya orang atau pedagang yang berjualan media cetak yang dulu nya sangat mudah kita temui di pinggir-pinggir jalan.  Hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah, setelah saya membeli media cetak tersebut, seperti Koran, Koran tersebut hanya akan menjadi sampah setelahnya. Alasan kedua, karna saat ini, semua sudah menjadi serba digital, serba online. Masyarakat dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi. Mereka bisa dengan mudah mengakses informasi hanya dengan mengetik apa yang ingin mereka ketahui disebuah alat canggih yang disebut smartphone.  Tidak perlu susah-susah mecari Koran setiap pagi mereka sudah mendapatkan informasi itu dengan mudah di gadget mereka. Mereka bisa mengaksesnya kapanpun dan dimanapun. Bahkan anak kecil mungkin tidak mengenal lagi Koran itu apa, majalah itu apa, karna mereka sejak usia yang sangat dini sudah dikenalkan dengan gadget dan smartphone dan perangkat-perangkat teknologi lainnya. Alasan ketiga adalah, media cetak adalah media yang menggunakan banyak sekali kertas dalam setiap produksinya dan saya akan sangat lega jika media cetak tidak lagi ada karna pohon-pohon tidak perlu ditebang untuk pembuatan kertas yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam mencetak media cetak tersebut.
Sisi lain yang bisa dijadikan alasan agar media cetak dipertahankan menurut saya adalah media cetak, bagi sebagian orang atau banyak orang termasuk saya merupakan media yang sangat bisa dipercaya. Artinya disini media cetak dianggap sebagai media yang akurat. Apapun yang dimuat dalam media cetak tersebut bisa dipertanggungjawabkan karna proses yang dilalui media cetak ini sangatlah panjang dan ini menjadikan apa yang dimuatnya menjadi sangat akurat dan minim kesalahan. Tetapi kembali lagi pada alasan yang saya kemukan sebelumnya. Orang-orang tidak ingin dipersulit hanya untuk mendapatkan informasi. Jadi sebagian orang bahkan tidak peduli apakah informasi itu akurat, dapat dipercaya dan memang sebenarnya terjadi. Mereka hanya akan membacanya dan kemudian melupakannya, dan jika mereka peduli dengan apa yang dibacannya mereka akan membaginya dengan orang lain.

Masalah yang dihadapi sudah sangat jelas disini, menurut saya media cetak sulit untuk bertahan dengan kondisi-kondisi yang saya kemukakan sebelumnya. Solusi yang saya rasa rasional dengan keadaan ini adalah media cetak harus berusaha keras mempertahankan keakuratan mereka dalam penyampaian informasi. Media cetak juga diharapkan bisa lebih cepat dalam menyebarkan informasi, agar informasi yang diterima pembacanya bukanlah informasi yang basi. Solusi lainnya adalah menggalakan kembali budaya membaca kepada anak-anak. Jika dulu saya, anak generasi 90an diberi tugas mengumpulkan klipping dari Koran-koran bekas. Saya rasa metode ini juga bisa digunakan saat ini untuk mengenalkan anak-anak pada Koran atau media cetak khususnya.  

Selasa, 21 Agustus 2012

the chronicles of narnia movies

selasa, 21 agustus 2012

blogger, kali ini gue mau share sedikit informasi tentang film yang sangat - sangat gue suka ni : the chronicles of narnia. tentunya gue butuh banyak sumber buat melengkapi tulisan gue ini.
film ini mengisahkan tentang 4 orang anak bersaudara di masa perang dunia II blogger, 
ayah mereka ditugaskan pergi ke medan perang untuk melawan tentara nazi.
 jadi selama perang berlangsung, lucy ( georgia henly), edmund (skandar keynes), 
susan (anna popplewell) dan peter (william moseley) terpaksa mengungsi dari rumah mereka 
di london ke sebuah desa yang sangat terpencil. 

disana mereka tinggal dalam sebuah puri yang sangat besar. saat mereka bermain petk umpet,
lusy secara tak sengaja menemukan lemari (narnia) disini lah titik awal petualangan merek dimulai.


pemeran utama : 





















beberapa poster the chronicles of narnia : 

 poster the chronicles of narnia the lion the wicth and the wardrobe
    
   
    
 film kedua the chronicles of narnia :prince caspian 
























dan ini film ktiga : the voyage of the dawn treader 

segini dulu ya, lain kali, kalau sempat bakal gue kasi tau apa aja peran2 nya di film ini, 
dan siapa yg meranin, se you next time blogger 
bye :) 

my favorite song now

selasa, 21 agustus 2012

home is in your eyes by greyson chance


Songwriters: COX, AARON MICHAEL / PALACIOS, MARCOS ENRIQUE / CLARK, ERNEST / CHANCE, GREYSON MICHAEL

My heart beats a little bit slower, these nights are a little bit colder
Now that your gone...
My skies seem a little bit darker, sweet dreams seem a Little bit harder...
I hate when your gone

... Everyday the time is passing, growing tired of all this traveling... take
Me away to where you are...

I wanna be holding your hand in the sand by the
Tire swing where we used to be baby you and me.I'd travel a thousand miles
Just so I can see you smile feels so far away when you cry... cuz home is
In your eyes,

Your heart beats a little bit faster there's tears were there used to be
Laughter... now that I'm gone... You talk just a little bit softer things
Take just a little bit longer you hate that I'm gone
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/g/greyson_chance/home_is_in_your_eyes.html ]
Everyday the time is passing, growing tired of all this traveling... take me away
To where you are...

I wanna be holding your hand in the sand by the tire
Swing where we used to be baby you and me.I'd travel a thousand miles just
So I can see you smile feels so farr away when you cry... cuz home is in
Your eyes

If I could write another ending this wouldn't even be our song, I'd
Find a way that we would never ever be apart right from the start.

I wanna be holding your hand in the sand by the tire swing
Where we used to be baby you and me.I try with a thousand miles just so I
Can see you smile feels so farr away when you cry... cuz home is in your
Eyes...

I wanna be holding your hand in the sand by the tire
Swing where we used to be baby you and me.I try with a thousand miles just
So I can see you smile feels so farr away when you cry... cuz home is in
Your eyes